Rabu, 29 Januari 2020

Pengalaman "Curhat" ke Psikolog di Bandung Part I

Selamat malam semuanyaaa.. kali ini saya mau sharing pengalaman pribadi.. yaitu curhat ke Psikolog. Saya sharing ini karena ketika dulu awal mau ke psikolog, saya bingung banget harus mulai dari mana. Psikolog yang mana? Biayanya berapa? Caranya gimana?

Kalau kamu sedang berada di posisi yang sama, semoga tulisan ini bisa membantu. Aamiin.

Jadi, kapan saya memutuskan untuk ke psikolog? Ketika saya memiliki masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak bisa diatasi oleh diri sendiri. Normalnya, manusia memang mengalami naik turun dalam kehidupan, kadang sedih, marah, kecewa, kesepian, dan lain-lain. Nah kalau kita punya masalah yang sudah mengganggu keseharian, misalnya tidak bisa fokus belajar, tidak memiliki energi untuk beraktivitas dalam jangka waktu yang lama, mungkin itu saatnya kita harus mencari bantuan.

via unsplash.com

Apa harus melulu ke psikolog? Nggak juga.

Biasanya kalau ada sesuatu yang mengganggu kita akan reach out ke support system utama kita, bisa jadi sahabat, orangtua, kakak, adik, atau siapapun. Jadi pastikan juga kita sudah berelasi baik dengan orang-orang terdekat untuk memiliki safety net.

Masalahnya, terkadang masalah yang kita hadapi terlalu personal untuk dibagikan, atau malu untuk diketahui oleh orang lain. Nah kalau curhat ke psikolog, selain kita dibantu, rahasia kita juga dijamin terjaga. Secara, ada kode etik yang mereka pegang.

Selain ke psikolog, ada gak pilihan konsultasi yang lain yang gratis? Ada! Sekarang banyak banget platform penyedia konselor online yang bisa bantu permasalahan kita, ada yang berbayar, ada juga yang gratis. Misalnya, HealedKleePijar PsikologiKalm, (silakan klik) dan masih banyak yang lain. Tenang, meskipun gratis tapi konselornya tetap ahli, biasanya sarjana psikologi yang sudah terlatih atau bahkan psikolog itu sendiri. Selain itu, bisa juga melalui aplikasi Alodokter, biayanya hanya 15 ribu rupiah untuk konsul dengan psikolog profesional secara online. Lebih murah dari bubble tea kan? Hehehe.

Bagi saya pribadi, akan lebih efektif jika kita bisa konsul tatap muka dengan ahlinya. Agar kita bisa merasa lebih lega dan pemeriksaannya lebih menyeluruh. Saya juga merasa lebih nyaman untuk ngobrol langsung agar tidak terjadi miskomunikasi. Dengan konsultasi, psikolog bisa membantu kita mencari akar masalah, mencari solusi yang tepat dan utamanya akan membuat kita mampu menyelesaikan masalah itu secara mandiri.

Masalah biaya, jangan kuatir dulu. Pertama, kita bisa cek dulu ke puskesmas terdekat, siapa tau ada mahasiswa magister profesi psikologi yang sedang praktek, biasanya murah. Jika mau konsul ke psikolog di rumah sakit pun sekarang bisa pakai BPJS, tapi prosesnya cukup panjang. Atau, biasanya di universitas yang memiliki jurusan psikologi akan memiliki biro layanan psikologi dan harganya lebih murah.

By the way, postingan ini hanya akan bahas persiapan sebelum konsultasi ke psikolog. Maka, sesuai rincian di atas, yang pertama harus dilakukan adalah survey. Cari info sebanyak-banyaknya, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan biaya kita.

Setelah mempertimbangkan matang-matang, saya memutuskan untuk konsultasi di Biro Pelayanan dan Inovasi Psikologi (BPIP) UNPAD yang terletak di Jl. Dago Bandung. Selanjutnya, saya menelepon untuk daftar. Karena saya klien baru, maka saya diminta untuk datang langsung dan mengisi formulir.

Tempat pendaftaran BPIP UNPAD

Oke, ini poin kedua yang harus disiapkan sebelum pergi ke psikolog, yaitu membuat catatan pribadi tentang keluhan yang dialami saat ini. Hal ini tidak wajib, tapi akan memudahkan diri sendiri. Biasanya satu sesi hanya sekitar 1 jam, daripada ngalor ngidul, lebih baik buat sesi konsultasi seefektif mungkin, terlebih jika pakai biaya sendiri. Meskipun keadaan pikiran kita sangat kacau dan terkadang sulit untuk menyampaikan, usahakan untuk tetap mengenali situasi. Untuk sedikit memberi gambaran, berikut beberapa poin yang saya tulis di catatan pribadi saat itu:
  1. Tujuan datang ke psikolog.
  2. Keluhan yang dialami. 
  3. Kapan terakhir keluhan itu terjadi dan apa pemicu sebelum keluhan itu muncul.
  4. Seberapa mengganggu terhadap aspek keseharian.
  5. Harapan setelah konsultasi selesai.
Sesampainya di BPIP, saya langsung diminta mengisi lembar riwayat hidup dan di halaman belakangnya terdapat lembar kosong untuk mendeskripsikan keluhan yang dialami. Nah, disitu saya menulis keluhan yang sudah saya rangkum sebelumnya, tidak ada aturan seberapa harus spesifik, detail, atau berapa paragraf. Bebas saja. Informasi ini gunanya nanti akan dicocokkan dengan keahlian masing-masing psikolognya. Kalau misalnya punya preferensi tertentu (misalnya, lebih nyaman berbicara dengan sesama perempuan), langsung disampaikan saja ya. Kalau psikolognya kebetulan ada, maka akan dijadwalkan langsung. Tapi ketika saya kesana kebetulan psikolognya sedang tidak ada dan akan dijadwalkan kembali melalui telepon.

Perlu diingat, panjangnya sesi konsultasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Bisa jadi kita akan dijadwalkan bertemu seminggu sekali, sebulan sekali, atau hanya perlu datang lagi ketika membutuhkan. Jadi, yang selanjutnya perlu diperhatikan adalah siapkan komitmen jangka panjang, karena untuk konsultasi tentu saja perlu ongkos, waktu dan tenaga. Belum lagi jika diberi PR oleh psikolognya.

Oke, jadi itulah tiga poin penting yang harus disiapkan sebelum pergi ke psikolog. Untuk pengalaman sesi konsultasinya akan saya ceritakan di postingan terpisah.

Thanks for reading! See you on the next post :)

5 komentar:

  1. Kalau menurutku konsul ke psikolog memang pilihan yang terbaik, Mbak. Biasanya ketika ada masalah, aku tidak curhat ke orang tua karena takut orang tua khawatir jika tau anaknya ada masalah, dan gak curhat juga ke sahabat atau teman karena takut malah dibuat bahan ghibah. Daripada dipendam sendiri dan gak kuat, memang lebih baik konsul ke psikolog. Tapi kalau aku mampu, tetap mencoba mengatasi masalahnya sendiri.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Penasaran dgn biayanya. Itu yg sbenernya saya cari pas klik blog ini

    BalasHapus

Kolam Renang Hijab Ternyaman di Lembang, Bandung

Hai semua! Hari ini saya bakal review kolam renang khusus untuk perempuan berhijab, yaitu di Floating Market Lembang. ...